WhatsApp

Hi!

Menciptakan tenaga ahli yang unggul di bidang energi dan pertambangan melalui pendidikan vokasi yang terarah dan aplikatif

Information

Follow Us

Berita & Pembaruan

Jangan Lowbat Stay Chill Stay Strong Kajian Santai Hadapi Stres dan Burnout ala Mahasiswa Gen Z

29 September 2025

Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, Rahadian Nopriantoko, S.Si., M.Si., menyampaikan materi bertajukJangan Lowbat, Stay Chill, Stay Strong! Kajian Santai Hadapi Stres & Burnout ala Mahasiswa Gen Z”. Kegiatan ini menyoroti persoalan stres dan burnout yang kerap dialami mahasiswa di tengah padatnya tuntutan akademik maupun sosial.

Rahadian menjelaskan bahwa stres merupakan hal yang wajar dialami mahasiswa, namun kondisi burnout harus menjadi peringatan serius. “Kuliah, tugas yang menumpuk, ekspektasi keluarga, hingga tekanan media sosial dapat membuat mahasiswa mengalami kelelahan secara fisik, mental, dan emosional sekaligus,” terangnya.

Mengenali Tanda-Tanda Burnout
Lebih lanjut, Rahadian menguraikan beberapa tanda yang perlu diwaspadai mahasiswa, antara lain kesulitan fokus, kecenderungan menunda pekerjaan, pola tidur tidak teratur, hilangnya motivasi, serta perubahan emosional seperti mudah marah maupun menangis. Apabila dua hingga tiga tanda tersebut muncul secara rutin, hal itu menjadi indikasi awal terjadinya burnout.

Strategi Mengatasi Stres
Dalam paparannya, ia juga menawarkan langkah-langkah sederhana untuk mengelola stres, di antaranya memberikan jeda sejenak melalui power nap, membagi tugas besar ke dalam bagian kecil, melakukan aktivitas fisik ringan, membatasi penggunaan media sosial, berbagi cerita dengan orang terdekat, serta meluangkan waktu untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan. “Self-care bukanlah bentuk egoisme, melainkan upaya untuk melakukan recharge energi agar tetap produktif,” jelasnya.

Pentingnya Mindset Positif
Selain strategi praktis, Rahadian menekankan pentingnya pola pikir sehat bagi mahasiswa. Beberapa di antaranya adalah mengutamakan progres daripada kesempurnaan, berani menolak tanggung jawab yang berlebihan, serta menyadari bahwa kesehatan mental memiliki kedudukan yang sama penting dengan kesehatan fisik.

Rekomendasi Bantuan Profesional
Apabila stres tidak lagi terkendali, mahasiswa disarankan untuk segera mencari bantuan profesional. “Tidak ada salahnya berkonsultasi dengan psikolog kampus, konselor, atau layanan kesehatan mental seperti 119 ext. 8 SEJIWA. Langkah ini menunjukkan kepedulian terhadap diri sendiri,” ujarnya menutup sesi.

Dengan adanya kajian ini, diharapkan mahasiswa dapat lebih peka terhadap kondisi mental masing-masing, serta mampu menjaga kesehatan psikologis agar tetap siap menghadapi tantangan akademik maupun kehidupan di masa depan.