Mahasiswa Program Studi Teknologi Metalurgi PEP Bandung kembali melaksanakan kegiatan praktikum Hidrometalurgi yang kali ini difokuskan pada pengujian larutan hasil proses leaching menggunakan berbagai jenis larutan pelindi, yaitu asam klorida, asam sulfat, dan air. Praktikum ini menjadi salah satu tahapan penting dalam memahami proses ekstraksi logam secara menyeluruh, mulai dari pelindian hingga analisis kandungan logam dalam larutan.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa belajar menggunakan alat Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry (ICP-MS) sebuah instrumen analisis kimia yang sangat sensitif dan akurat dalam mendeteksi serta mengukur unsur logam dalam sampel cair. ICP-MS mampu mengukur konsentrasi unsur hingga tingkat parts per billion (ppb) atau bahkan lebih rendah sehingga menjadi alat yang sangat penting dalam industri metalurgi, pertambangan, dan lingkungan. Penggunaan ICP-MS memungkinkan mahasiswa untuk melihat secara kuantitatif berapa banyak logam seperti tembaga, besi, dan unsur lain yang berhasil larut dari proses pelindian.
Sebelum masuk ke tahap pengujian, mahasiswa terlebih dahulu melakukan preparasi sampel awal, mulai dari pengenceran hingga penyaringan larutan. Tahapan ini dilakukan dengan pendampingan dari PLP (Pranata Laboratorium Pendidikan) Metalurgi, Andini, S.T., yang memberikan arahan teknis untuk memastikan sampel siap dianalisis dengan benar.
Selanjutnya, proses pengoperasian alat ICP-MS dilakukan di bawah bimbingan PLP Pertambangan, Hendra Winata, S.T., yang menjelaskan prinsip kerja alat hingga langkah-langkah pengujian, serta prosedur keselamatan laboratorium. Praktikum ini juga turut didampingi oleh dosen pengampu mata kuliah Hidrometalurgi, Dr. mont. Imelda Hutabarat, S.T., M.T., yang memberikan konteks akademik dan aplikatif terhadap hasil yang diperoleh.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman langsung dalam penggunaan instrumen analitik modern, tetapi juga memperkuat pemahaman mahasiswa terhadap pentingnya karakterisasi kimia larutan hasil leaching dalam proses ekstraksi logam. Selain itu mahasiswa diharapkan mampu menghubungkan teori pelindian dengan data hasil analisis nyata, serta mengembangkan keterampilan laboratorium yang relevan dengan kebutuhan industri metalurgi saat ini.



