Menjadi Narasumber Temu Profesi Tahunan Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia

07 Mei 2025 by Admin PEP Bandung

Pengalaman pertama saya menjadi presenter dalam acara besar, yaitu Temu Profesi Tahunan XXXIII yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi). Penelitian yang sudah saya dan dosen saya, Fahny Ardian laksanakan ternyata berbuah manis, menghantarkan saya hingga ke Jakarta menjadi narasumber dalam sesi paralel TPT Perhapi. Tentunya lelah, pusing, dan sibuk selama ini terbayarkan dengan rasa bangga. Saya dan teman saya Putri Dian Utami, yang juga mahasiswa Politeknik Energi dan Pertambangan Bandung Prodi Teknologi Metalurgi menjadi presenter termuda di ruangan itu. Rasa gundah gulana sudah mulai terasa mulai saya bangun tidur, begitu pun yang dirasakan oleh teman saya Putri, apalagi saat itu adalah kali pertama kami berangkat menggunakan kereta api cepat dan tidak didampingi oleh satu pun dosen, karena kesibukan diklat dan kepentingan lainnya. 

Saya menjadi narasumber urutan pertama saat itu, dan Putri menjadi yang terakhir, namun hal tersebut tidak menjadi pelarut rasa percaya diri kami. Saat saya membuka presentasi dan perkenalan diri, beberapa audiens memperlihatkan wajah tak percaya dan kebingungan, saya pun sempat ikut bingung karena raut wajah mereka, namun saya kembali memaparkan materi hingga akhir. Materi yang saya bawakan berjudul “Studi Pelindian Anoda Slime Menggunakan Variasi Pre-Treatment”, materi ini memaparkan terkait bagaimana rute proses perolehan emas dengan melindi anoda slime, karena anoda slime hasil produk samping elektrorefining tembaga mengandung banyak SPM dan logam tanah jarang (LTJ). Ternyata saya bisa memaparkan materi tanpa gugup, walaupun audiens dipenuhi oleh pekerja industri tambang seperti PT Kaltim Prima Coal, PT Borneo Indobara, PT Agincourt Resources, dan lainnya. Selesai acara pemaparan, beberapa orang datang pada kami dan bertanya-tanya, salah satunya adalah Bapak Taufik Arief, beliau adalah dosen Universitas Sriwijaya. Beliau menanyakan terkait beberapa mata kuliah yang ada di Politeknik Energi dan Pertambangan Bandung, ternyata beliau juga merupakan ahli di bidang pirometalurgi. 

Kesempatan ini merupakan kesempatan yang sangat mahal. Banyak ilmu baru yang saya dapat dari pemateri-pemateri yang hadir di sana. Salah satu materi yang menarik perhatian saya adalah air table, yang merupakan inovasi baru dari shaking table dalam pemisahan mineral berdasarkan berat jenis, bedanya air table menggunakan angin sehingga proses yang terjadi adalah proses kering-kering. Walaupun saya merupakan narasumber termuda saat itu, saya tidak minder, karena beberapa audiens juga tertarik dengan pemaparan saya, pada hakikatnya sumber ilmu memang tidak didasari oleh umur, namun pengalaman, pemahaman, dan pengetahuan. Saya sangat berterima kasih pada dosen PEP Bandung yang membuka kesempatan untuk para mahasiswa mengembangkan potensi dengan mengikut sertakan dalam penelitian, PKM, juga menjadi narasumber seperti ini. Selain itu PEP Bandung juga membuka sarana untuk mahasiswa menuangkan tulisan-tulisan dalam bentuk majalah Getme yang juga dapat memotivasi mahasiswa mengembangkan skill menulis. Semoga ke depannya saya dan mahasiswa lainnya juga dapat kembali merasakan kesempatan emas menjadi narasumber di berbagai event yang menyangkut dunia pertambangan. 

Cardia Maharani Yohana Siburian
Mahasiswa Teknologi Metalurgi

Whatsapp