Pengalaman Praktik Kerja Industri Mulai Dari Lolos Seleksi Ketat Hingga Buktikan Diri di Dunia Pertambangan Nyata

24 Februari 2025 by Admin PEP Bandung

Praktik Kerja Industri atau dikenal dengan istilah magang merupakan Program Perkuliahan Politeknik Energi dan Pertambangan (PEP) Bandung yang terdiri dari Praktik Kerja Industri I dan II (Prakerin I dan II) dengan masing-masing 10 sks pada Semester 5 dan 10 sks pada semester 6 (Kurikulum 2023). Pada Prakerin I, mahasiswa Semester 5 wajib melakukan kegiatan magang di industri pertambangan dan metalurgi dengan fokus pada Pengenalan Bisnis Proses dengan tujuan dapat memahami proses bisnis bidang geologi/pertambangan/metalurgi, dapat memahami budaya kerja industri pertambangan atau metalurgi dan dapat terlibat dalam pekerjaan di area. Output dari Prakerin I adalah Laporan Prakerin I yang telah diseminarkan pada Seminar Progress dan Seminar Hasil. Selanjutnya Prakerin II merupakan lanjutan dari Prakerin I dimana Perusahaan yang dipilih dapat sama atau berbeda dengan Perusahaan pada Prakerin I. Prakerin II bertujuan agar mahasiswa Semester 6 telah dapat terlibat dalam tugas kerja di areanya dan membantu melakukan pekerjaan terkait proses dan peralatan di bidang geologi/pertambangan/metalurgi. Selain itu mahasiswa Semester 6 dapat melakukan proyek perbaikan pada area yang ditugaskan antara lain: penurunan down time, peningkatan efisiensi proses dan modifikasi/rekayasa peralatan di area kerja yang ditugaskan, proses dan peralatan bidang geologi, pertambangan, dan metalurgi. Dengan demikian mahasiswa dapat terlibat dalam membantu Perusahaan dalam menyelesaikan permasalahan teknis sesuai bidang dan tingkatan sesuai Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia (KKNI) Level V. Output dari Prakerin II adalah Tugas Akhir yang telah diseminarkan pada Seminar Hasil dan telah diujikan pada Sidang Tugas Akhir.  

Pada Semester 6 TA 2024/2025 ini Muhamad Ismatulloh yang dikenal dengan panggilan Ismat merupakan mahasiswa Teknologi Metalurgi semester 6 yang telah berhasil menyelesaikan Prakerin 1 dan 2 di PT Kalimantan Prima Persada site RANT. Perjalanan panjang dan penuh tantangan ini dimulai Ismat dari proses sosialisasi hingga akhirnya terjun langsung ke lapangan.

Pada bulan Juni 2024, Ismat mengikuti sosialisasi Prakerin yang diadakan oleh PEP Bandung dan PT Kalimantan Prima Persada (PT KPP). Tahap selanjutnya adalah seleksi psikotes dan wawancara psikotes yang menguji kemampuan kognitif dan kepribadian calon peserta. Di bulan berikutnya, Ismat kembali dihadapkan pada seleksi wawancara user yang lebih mendalam mengenai pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki. Tahap ini bertujuan untuk memastikan bahwa peserta Prakerin memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

"Wawancara user sangat penting karena di sinilah kita dapat menunjukkan potensi dan kesiapan kita untuk belajar dan berkontribusi di perusahaan," jelas Ismat.
Pada akhir bulan Juli 2024, Ismat menjalani Medical Check Up (MCU) yang menjadi salah satu tahapan krusial dalam proses seleksi. Kesehatan fisik menjadi faktor utama yang dinilai dalam tahap ini. "Menjaga pola kesehatan menjadi kunci utama dalam seleksi MCU. Saya berusaha menjaga kondisi tubuh agar tetap fit dan prima," tutur Ismat.

Setelah dinyatakan lolos, Ismat mengikuti pertemuan dan training di Head Office PT Kalimantan Prima Persada di Jakarta pada bulan Agustus. Di sini, Ismat mendapatkan pembekalan mengenai perusahaan, budaya kerja, dan pengetahuan teknis yang akan diterapkan di site. Dua minggu kemudian, Ismat diberangkatkan ke site RANT untuk memulai Prakerin I dan II. Persiapan yang dilakukan tidak hanya mencakup pengetahuan teknis, tetapi juga pemahaman mendalam mengenai perusahaan.

Meskipun Ismat ditempatkan sebagai instruktur operation, ia juga mendapatkan kesempatan berharga untuk mengaplikasikan ilmu metalurgi yang dipelajarinya. Dalam Prakerin ini, Ismat terlibat langsung dalam beberapa aspek penting pengolahan batubara yaitu proses pengecilan ukuran batubara, manajemen stockpile, pengujian proksimat, dan pengujian kalorimetri. "Kesempatan untuk terlibat dalam pengolahan batubara dan pengujian proksimat sangat berharga bagi saya. Saya dapat melihat langsung bagaimana ilmu metalurgi diterapkan dalam dunia kerja nyata," ungkap Ismat.

Dengan pengalaman ini, Ismat tidak hanya memperdalam pengetahuannya tentang operasi pertambangan, tetapi juga mengasah keterampilan metalurgi yang dimilikinya. Pengalaman ini menjadi bekal yang sangat berharga bagi Ismat dalam meniti karirnya di masa depan.

Ketertarikan Ismat pada ilmu metalurgi tidak datang secara tiba-tiba. Sejak awal, ia memiliki rasa ingin tahu yang besar tentang bagaimana material diolah dan dimanfaatkan dalam industri. Ketertarikannya semakin berkembang ketika ia mulai mempelajari dasar-dasar ilmu metalurgi di kampus PEP Bandung.

Selama menjalani Prakerin di PT Kalimantan Prima Persada site RANT, Ismat mendapatkan kesempatan untuk melihat langsung penerapan ilmu metalurgi dalam dunia kerja nyata. Pengalaman ini semakin memperkuat minatnya pada bidang tersebut.
"Melihat langsung bagaimana batubara diolah dan diuji kualitasnya membuat saya semakin menyadari betapa pentingnya ilmu metalurgi dalam industri pertambangan. Saya merasa beruntung bisa mendapatkan kesempatan ini," kata Ismat.

Ismat juga terinspirasi oleh para profesional di bidang metalurgi yang bekerja di PT Kalimantan Prima Persada. Mereka memberikan bimbingan dan berbagi pengetahuan yang berharga, yang semakin memotivasi Ismat untuk mendalami ilmu metalurgi.

Dengan pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh selama Prakerin, Ismat semakin yakin untuk meniti karir di bidang metalurgi. Ia berharap dapat berkontribusi dalam pengembangan industri pertambangan yang berkelanjutan dan inovatif.

Pengalaman berharga yang didapatkan Ismat selama Prakerin di PT Kalimantan Prima Persada site RANT tidak terlepas dari peran Politeknik Energi dan Pertambangan Bandung sebagai lembaga pendidikan yang membekalinya dengan ilmu dan keterampilan yang relevan.

Ismat berharap agar Politeknik Energi dan Pertambangan Bandung terus meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan, serta memperkuat kerjasama dengan industri pertambangan. Ia juga berharap agar kampus dapat memberikan dukungan yang lebih besar bagi mahasiswa dalam mengembangkan potensi dan karir mereka di bidang pertambangan.
"Saya berharap kampus terus meningkatkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri, serta memberikan kesempatan yang lebih luas bagi mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan praktik kerja lapangan," ungkap Ismat.

Dengan demikian, Ismat berharap agar Politeknik Energi dan Pertambangan Bandung dapat terus menghasilkan lulusan yang kompeten, berdaya saing, dan berkontribusi positif bagi kemajuan industri pertambangan Indonesia.

Whatsapp