Teknologi drone adalah keniscayaan yang harus disikapi dengan memelajari dan menerapkan pada pemetaan geologi. Oleh sebab itu pada kuliah lapangan pemetaan geologi bahan galian Prodi Teknologi Geologi, PEP Bandung, penggunaan drone untuk membuat peta dasar menjadi materi yang wajib dikuasai dan diterapkan.

Pada hari Rabu, 07 Juni 2023, hari ketiga praktik pemetaan geologi bahan galian di Cipatat,  mahasiswa Teknologi Geologi Angkatan 2021 melakukan pemetaan topografi menggunakan drone Phantom 4 RTK. Pengoperasian drone secara bergiliran di antara lima kelompok.

Penggunaan drone untuk pemetaan skala besar, dapat diselesaikan dengan cepat dan efisien daripada metode konvensial. Beberapa proses yang dilakukan sebelum pemetaan yaitu membuat lintasan terbang terlebih dahulu menggunakan Google Earth. Tujuan pembuatan lintasan terbang ini, untuk mengetahui perkiraan waktu terbang, tempat menerbangkan drone dengan mempertimbangkan elevasi, dan luasan wilayah yang dapat dicakup oleh drone tersebut.

Pada saat akan diterbangkan drone dikalibrasi terlebih dahulu dan dilakukan import lintasan Google Earth (format kml) ke drone menggunakan micro sd. Dipilih tempat untuk terbang, yakni elevasi tertinggi pada area pemetaan, hal ini untuk menghindari hilang sinyal (disconnect) yang dapat berakibat ada area tidak terekam datanya. Kemudian mengatur kecepatan terbang, ketinggian terbang, posisi kamera,  dan mempertimbangkan cuaca.  Setelah setting selesai, drone siap diterbangkan dan akan memfoto area pemetaan sesuai dengan lintasan yang telah dibuat.

Hasil perekaman dari drone diolah menggunakan Software Agisoft Metashape,  untuk menggabungkan area pemetaan. Proses pengolahan foto udara hasil drone ini membutuhkan waktu yang cukup lama, sesuai dengan kualitas yang diinginkan. Output dari hasil perekaman menggunaan drone berupa peta topografi dan  tata guna lahan skala detil. Peta topografi tersebut akan digunakan untuk estimasi sumberdaya.

Penulis : Maftukha Alfiani
Mahasiswa Teknologi Geologi Angkatan 2021