Praktik Lapangan Geofisika Eksplorasi Metode Geomagnet. Mahasiswa Teknologi Geologi Angkatan 2021

25 Mei 2023 by Admin PEP Bandung

Kamis 25 Mei 2023 telah dilaksanakan praktik lapangan geofisika eksplorasi. Topik kuliah kali ini adalah geomagnet menggunakan alat proton magnetometer seri GSM-19T buatan Canada. Lokasi praktik  kali ini berada di lokasi bobolnya Danau Bandung Purba Timur  yaitu di Curug Jompong. Dimana litologi pada daerah tersebut adalah batuan intrusi andesit. Sebelumnya, tim penelitian PEP Bandung sudah menemukan alterasi filik di lokasi tersebut. Sehingga, kali ini dilakukan metode geofisika geomagnet. Sehingga seiring dengan dilaksanaannya praktik maka bertambah juga data untuk penelitian. Mahasiswa Teknologi Geologi 2021 memulai perjalanan dari kampus Politeknik Energi dan Pertambangan bandung pukul 08.00 dan tiba di lokasi praktikum pada pukul 09.00.

Praktik kali ini dibimbing oleh Pak Sulistiyono dan Pak Hilman Suwargana selaku dosen pengampu mata kuliah geofisika eksplorasi dan pak Asep Sugiyanto ahli geofisika dari PSDMBP (Pusat Sumber Daya Mineral dan Panas Bumi) dengan mahasiswa yang berjumlah 32 orang.
 
Alat yang digunakan dua jenis yaitu untuk mover dan untuk di base. Properti alat yang lain adalah sensor magnetik yang berisi kerosene (minyak tanah), konektor untuk ekspor data ke pc, charger, gendongan alat, stick dan GPS. Stick untuk alat yang stand by di base berjumlah 4 stick sedangkan, untuk alat moving berjumlah 5 stick karena 1 stick digunakan untuk GPS.

Mahasiswa teknologi geologi 2021 dibagi menjadi 5 kelompok yang beranggotakan 6-7 orang. Begitupun dengan lintasannya, dibagi menjadi 5 lintasan dengan base di satu titik yaitu tempat dimana sangat sedikit potensi menghasilkan noise. Untuk mahasiswa yang stand by di base ditugaskan mencatat kekuatan magnetik dari bawah permukaan setiap 5 menit data yang harus didapatkan adalah waktu dan angka kekuatan magnetik yang dihasilkan pada lokasi tersebut. Untuk alat yang mobile dilakukan pencatatan setiap 10 meter dan data yang harus didapatkan adalah waktu, koordinat elevasi, dan angka kekuatan magnetik yang dihasilkan pada lokasi tersebut. Indonesia berada pada zona magnetik sekitar 45.000. Normalnya jika kita mengukur sifat kemagnetan batuan di Indonesia maka angka yang akan didapatkan sekitar 45.000 – 45.200. Sehingga jika kita mendapatkan hasil jauh diatas angka tersebut maka bisa jadi ada mineralisasi di bawah permukaan tersebut. 

Penulis : Aisha Permatasari
Mahasiswa Teknologi Geologi Angkatan 2021

 

 

Whatsapp